Pengarang : M. Fethullah Gulen
ISBN : 978-602-8997-77-5
Terbit : Jakarta, 2014
Halaman : xvi+314 Halaman
Harga : Rp. 65000,-
Berat : 300 gram
Dimensi : 13 X 15 Cm
Cover : Soft Cover
Tags :
Sinopsis :
Bagi manusia, kalbu bukan saja istimewa tapi
juga penting. Istimewa karena interaksi Allah subhanahu wa ta’ala dengan
manusia terjadi di dalam kalbu. Penting karena kebaikan seluruh anggota
badan manusia bergantung pada baik dan tidaknya kalbu. Karenanya,
setiap diri kita berkewajiban menjaga kalbu agar tetap dalam fitrahnya.
Salah satu jalan yang bisa kita tempuh untuk memelihara sekaligus
meningkatkan kemampuan kalbu adalah tasawuf.
Di buku ini jalan tasawuf dijelaskan penulisnya melalui idiom-idiom yang berlaku dalam praktik sehari-hari para pelaku tasawuf, seperti: Taubah, muhâsabah, tafakur, khalwat, khauf, wara’, taslîm, dan yang lainnya. Penjelasannya didasarkan pada pengalaman pribadi penulisnya dan pengalaman orang-orang mulia yang juga menempuh jalan yang sama dari kalangan sufi-sufi besar yang tetap berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan pendekatan ini, pembaca bisa menemukan potret hakiki dari tasawuf seperti apa adanya. Dan, dengan cara ini pula siapapun diri kita bisa memahami tasawuf dengan sangat mudah. Karena memang tasawuf untuk kita semua.
Setiap kita memiliki kalbu. Setiap kita mempunyai kesempatan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan kalbunya. Dan, setiap kita diberi kemampuan untuk mengupayakannya. Pertanyaan besarnya adalah mau atau tidak kita menjalankannya. Dan, buku ini bisa menjadi bekal awal bagi kita menapaki bukit-bukit zamrud kalbu.
Di buku ini jalan tasawuf dijelaskan penulisnya melalui idiom-idiom yang berlaku dalam praktik sehari-hari para pelaku tasawuf, seperti: Taubah, muhâsabah, tafakur, khalwat, khauf, wara’, taslîm, dan yang lainnya. Penjelasannya didasarkan pada pengalaman pribadi penulisnya dan pengalaman orang-orang mulia yang juga menempuh jalan yang sama dari kalangan sufi-sufi besar yang tetap berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan pendekatan ini, pembaca bisa menemukan potret hakiki dari tasawuf seperti apa adanya. Dan, dengan cara ini pula siapapun diri kita bisa memahami tasawuf dengan sangat mudah. Karena memang tasawuf untuk kita semua.
Setiap kita memiliki kalbu. Setiap kita mempunyai kesempatan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan kalbunya. Dan, setiap kita diberi kemampuan untuk mengupayakannya. Pertanyaan besarnya adalah mau atau tidak kita menjalankannya. Dan, buku ini bisa menjadi bekal awal bagi kita menapaki bukit-bukit zamrud kalbu.
0 komentar:
Posting Komentar